Nefron adalah struktur dasar dan unit fungsional dari ginjal. Fungsinya adalah untuk mengatur konsentrasi air dan substansi terlarut seperti garam sodium dengan cara menyaring darah, menyerap kembali apa yang diperlukan, dan mengeluarkannya dalam bentuk urine. Nefron mengeluarkan sampah dan racun dari tubuh, mengatur tekanan dan volume darah, mengatur konsentrasi elektrolit dan metabolit, dan mengatur pH darah. Fungsi nefron sangat penting bagi kehidupan dan prosesnya diatur oleh sistem endokrin dengan hormon seperti ADH (hormon antidiuretik), aldosteron, dan hormon paratiroid. Pada manusia, ginjal normal berisi 800.000 hingga 1,5 juta nefron. Jumlah nefron akan berkurang 10% setiap 10 tahun, namun hal tersebut tidak membahayakan.
7 Bagian-Bagian Nefron dan Fungsinya
Terdapat dua jenis nefron yaitu nefron kortikal dan nefron juktamedulari, keduanya dibedakan berdasarkan panjang lengkung henle dan lokasi renal korpuskula. Setiap nefron memiliki renal korpuskula di dalam korteks. Nefron kortikal memiliki lengkung henle di medula dekat persimpangan dengan korteks, sedangkan lengkung henle pada nefron juktamedulari berlokasi di bawah medula. Disebut juktamedulari karena renal korpuskulanya berada di dekat medulla (namun tetap di area korteks).
Mayoritas nefron adalah nefron kortikal. Nefron kortikal lengkung henlenya lebih pendek dibandingkan dengan nefron juktamedulari. Lengkung henle yang lebih panjang pada nefron juktamedulari membuat gradien hiperosmolar yang memungkinkan penciptaan urin terkonsentrasi.
Setiap nefron tersusun oleh sebuah komponen penyaring (renal korpuskula) dan tubulus untuk reabsorpsi dan sekresi (renal tubulus). Renal korpuskula menyaring darah, meloloskan air dan molekul kecil ke renal tubulus untuk diolah kembali.
1.1. Renal Korpuskula
Renal korpuskula terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. Renal korpuskula (atau malpighi korpuskula) adalah awal dari nefron. Fungsinya adalah sebagai alat filtrasi darah.
Glomerulus adalah kapiler yang menerima suplai darah dari arteriol aferen. Tekanan pada glomerulus membuat air dan molekul kecil tersaring keluar dari darah dan menuju ke ruangan yang dibentuk oleh kapsula bowman. Darah yang telah disaring kemudian menuju arteriol eferen. Diameter arteriol eferen lebih kecil dari arteriol aferen, hal tersebut dapat meningkatkan tekanan hidrostatik di glomerulus. Kemudian darah berpindah ke vasa rekta yang hanya dimiliki oleh nefron juktamedulari.
Kapsula bowman menyelubungi glomerulus. Kapsula bowman tersusun atas lapisan yang terdiri dari sel yang disebut podosit dan lapisan terluar yang terdiri dari jaringan epitel pipih selapis. Cairan dari darah di glomerulus akan tersaring melalui podosit dan hasilnya yang disebut filtrat glomerulus akan diproses menjadi urine.
1.2. Renal Tubulus
Renal tubulus adalah bagian dari nefron yang mengandung cairan yang telah tersaring dari glomerulus. Setelah melewati renal tubulus, filtrat berlanjut ke tubulus kolektivus.
Komponen renal tubulus adalah:
- Tubulus kontortus proksimal (tersembunyi di korteks dan tersusun oleh epitel kubus selapis)
- Lengkung henle (berbentuk seperti penjepit rambut, berbentuk seperti huruf U, dan tersembunyi di medula)
- Lengkung henle turun
- Lengkung henle naik. Lengkung henle naik terbagi menjadi dua segmen: bagian bawah yang sangat tipis tersusun atas epitel pipih selapis dan bagian atas yang tebal tersusun atas epitel kubus selapis
- Tubulus kontortus distal
2. Fungsi Nefron
fungsi ginjal. Kebanyakan dari fungsi tersebut adalah reabsorpsi dan sekresi dari berbagai molekul seperti ion (contoh: sodium), karbohidrat (contoh: glukosa), dan asam amino (contoh: glutamat). Struktur sel sepanjang nefron berubah secara dramatis. Sehingga setiap segmen pada nefron mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Tubulus kontortus proksimal sebagai bagian dari nefron menyerap dua pertiga garam, glukosa, dan asam amino. Fungsi utamanya adalah untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.
Lengkung henle adalah tabung berbentuk U yang membentang dari tubulus kontortus proksimal sampai tubulus kontortus distal. Bagian ini terdiri dari lengkung henle turun dan naik. Bermula dari korteks, menerima filtrat dari tubulus kontortus proksimal, berujung di medula, dan kemudian saluran tersebut naik menuju tubulus kontortus distal. Peran utama lengkung henle adalah untuk menyeimbangkan kadar garam.
Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara lengkung henle turun dan naik. Lengkung henle turun bersifat permeabel terhadap air dan tidak permeabel terhadap garam. Sedangkan lengkung henle naik bersifat tidak permeabel terhadap air. Lengkung henle naik memompa sodium keluar dari filtrat. Filtrat menjadi hipotonik karena kekurangan banyak sodium. Filtrat hipotonik ini kemudian menuju tubulus kontortus distal di korteks.
Tubulus kontortus distal memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dengan tubulus kontortus proksimal. Fungsi utama tubulus kontortus distal adalah untuk melakukan augmentasi (penambahan zat) yang sudah tidak diperlukan lagi atau kadarnya berlebihan di dalam tubuh. Sel yang menyusun tubulus distal memiliki banyak mitokondria untuk memproduksi banyak energi ATP untuk melakukan transpor aktif. Perpindahan ion di tubulus distal diatur oleh sistem endokrin. Ketika homon paratiroid diaktifkan, tubulus kontortus distal mereabsorpsi lebih banyak kalsium dan mensekresi lebih banyak fosfat. Ketika hormon aldosteron diaktifkan, sodium akan direabsorpsi dan potasium disekresi. Tubulus kontortus distal juga mensekresi hidronium dan amonium kation untuk mengatur pH.
2.1. Tubulus Kolektivus
Masing-masing tubulus kontortus distal membawa filtrat ke tubulus kolektivus (tubulus pengumpul). Tubulus kolektivus bermula di korteks dan berakhir di medula. Dinding tubulus kolektivus tidak permeabel terhadap air, namun permeabel terhadap ADH. ADH akan mengaktifkan aquaporin yang mereabsorpsi 3/4 molekul air yang melewati tubulus kolektivus dengan cara osmosis. Aquaporin adalah membran protein yang dapat mereabsorpsi air. Kadar ADH menentukan apakah urine yang keluar akan terkonsentrasi atau encer. Peningkatan kadar ADH menandakan dehidrasi.
Bagian bawah tubulus kolektivus permeabel terhadap urea, dan membuat beberapa urea dapat masuk ke medula.
Urine meninggalkan tubulus kolektivus menuju renal papilae, renal calyces, pelvis, dan pada akhirnya menuju kandung kemih melalui ureter.
Karena tubulus kolektivus memiliki asal yang berbeda selama perkembangan organ kemih dan reproduksi, maka tubulus kolektivus dapat dikatan sebagai bukan bagian dari nefron. Tubulus kolektivus berasal dari tunas ureter.
2.2. Aparatus Juktaglomerular
Aparatus juktaglomerular adalah bagian terspesialisasi di nefron yang bertanggung jawab terhadap produksi dan sekresi enzim renin dan merupakan bagian dari sistem renin-angiotensin. Proses tersebut terjadi antara lengkung henle naik dan arteriol aferen. Aparatus juktaglomerular terdiri dari macula densa, sel juktaglomerular, dan sel mesangial ekstralomerular.
3. Signifikansi Klinis Nefron
Karena fungsi pentingnya adalah pengatur konsentrasi cairan tubuh, nefron menjadi target obat tekanan darah tinggi dan edema. Obat yang disebut diuretik itu, menghambat kemampuan nefron untuk mempertahankan elektrolit (dan air), sehingga meningkatkan jumlah urin yang diproduksi. Diuretik adalah obat yang merangsang meningkatnya kerja metabolisme tubuh, terutama merangsang jantung. Obat ini sempat menjadi kontroversi karena penderita tekanan darah tinggi pasti akan menghindari obat yang dapat meningkatkan tekanan darah yang sudah tinggi.
Sumber: wikipedia.org
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke