Hukum perbandingan volume atau hukum Gay-Lussac adalah hukum yang berbunyi:
Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Hukum ini pertama kali dikemukakan oleh kimiawan Perancis Joseph Louis Gay-Lussac. Hukum ini adalah salah satu dari dua hukum-hukum dasar kimia yang dikemukakan oleh beliau. Kedua hukum tersebut berhubungan dengan sifat-sifat gas.
Hukum pertama berkaitan dengan volume sebelum dan sesudah reaksi kimia. Sedangkan hukum kedua menjelaskan hubungan tekanan dan temperatur dalam gas yang sering disebut sebagai hukum Amontons.
1. Hukum Penggabungan Volume
Hukum penggabungan volume menyatakan bahwa ketika gas bereaksi bersama-sama menjadi gas lain, dan semua volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka:
Rasio antara volume gas reaktan dengan produk dapat dinyatakan dalam bilangan bulat yang sederhana.
Hukum penggabungan volume gas dipublikasikan oleh Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1808. Pada awalnya, hipotesis Avogadro tidak diterima oleh para ahli kimia sampai kimiawan Italia Stanislao Cannizzaro mampu meyakinkan mereka pada Kongres Kimia Internasional 1860.
2. Hukum Tekanan-Suhu
Hukum ini sering disebut Hukum Tekanan-Suhu Amontons. Hukum ini ditemukan setelah Guillaume Amontons pada tahun 1700 dan 1702, menemukan hubungan antara tekanan dan suhu yang tetap pada suatu massa gas dan pada volume yang konstan. Amontons menemukan hukum ini ketika membuat sebuah “termometer udara”.
Tekanan pada gas dengan massa dan volume tetap adalah berbanding lurus dengan suhu gas mutlak.
Sederhananya, jika terdapat peningkatan suhu gas, maka tekanannya juga meningkat jika massa dan volume gas tetap konstan. Hukum ini memiliki angka yang sederhana jika suhu diukur pada skala mutlak, seperti Kelvin. Hukum ini dapat memiliki rumus sebagai berikut:
Tetap Semangat! | Materi Pelajaran