Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sosiologi memfokusan diri dari pada hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
Teori Sosiologi biasanya digunakan untuk memahami latar belakang, susunan, dan pola kehidupan sosial dari pelbagai golongan dan kelompok dalam measyarakat. Juga dapat diketahui sampai di mana susunan dan stratifikasi sosial mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perubahan – perubahan sosial yang terjadi di suatu lingkungan masyarakat.
1. Masyarakat
Masyarakat sebagai objek sosiologi menunjukkan pada sekumpulan manusia yang sudah lama hidup bersama dan menciptakan berbagai nilai dan norma untuk mengatur kehidupannya. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan. Berikut adalah beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli:
- Maclver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah. - Ralph Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasbatas yang dirumuskan dengan jelas. - Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Walaupun definisi masyarakat dari beberapa para ahli tersebut berlainan, pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat yang mencakup beberapa unsur berikut ini:
- Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoretis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.
- Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbil manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.
- Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
- Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:
- Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
- Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga menciptakan sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
- Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
- Merupakan suatu sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.
Marion Levy menyatakan bahwa ada empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, yaitu:
- Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
- Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
- Adanya sistem tindakan bersama yang bersifat swasembada.
- Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
- Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
2. Manusia
Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan misalnya, manusia tidak akan mungkin hidup sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan “mati”; manusia yang “dikurung” sendirian di suatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya sehingga lama kelamaan dia akan “mati”. Berikut adalah dua hasrat kuat dalam diri manusia:
- Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain disekelilingnya (misalnya, masyarakat).
- Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan sekelilingnya Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas, manusia Mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
3. Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek. Berikut adalah beberapa objek sosiologi:
3.1. Objek Sosiologi Material
Mengacu pada benda fisik, sumber daya, dan tempat yang menentukan kulturnya. Seperti rumah, tetangga, kota/daerah, sekolah, tempat ibadah, kantor, peralatan, produk, dan lain-lain. Semua aspek fisik tersebut menentukan perilaku dan kultur seseorang. Contoh dari perubahan sosial karena materi adalah, karena di internet terdapat banyak sekali terdapat materi tugas, maka siswa harus mempelajari bagaimana cara menggunakan komputer dan internet. Lama-kelamaan internet akan menjadi kebutuhan siswa itu walaupun untuk tujuan lain seperti berkomunikasi menggunakan jejaring sosial. Atau masyarakat di hutan harus terbiasa menggunakan segala sesuatu dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
3.2. Objek Sosiologi Non Material
Mengacu pada budaya dan adat istiadat. Seperti nilai-nilai, aturan, norma, moral, bahasa, organisasi, dan lembaga. Misalnya, konsep dari suatu agama melahirkan suatu aturan, nilai, moral, bahasa, dan etnis yang disesuaikan dengan agama yang dianut.
3.3. Objek Sosiologi Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
3.4. Objek Sosiologi Budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
3.5. Objek Sosiologi Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
Artikel bermanfaat lainnya:
-
Tugas Sosiologi: Objek Sosiologi Material, Objek Sosiologi Non Material, dan Manfaat Sosiologi
-
Sosiologi
-
Contoh Nilai Kebenaran
-
Jenis-Jenis Nilai Sosial
-
Interaksi Sosial
Sumber: |
1. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers |
2. Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
|