Negara Berkembang (Artikel Lengkap)

Pengertian Negara Berkembang

Negara berkembang adalah sebutan untuk negara yang memiliki ekonomi, teknologi, dan taraf hidup yang masih dalam tahap berkembang. Indonesia adalah salah satu contoh negara berkembang di dunia. Ciri-ciri negara berkembang adalah sebagai berikut:

  1. Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian.
  2. Pendapatan per kapita rendah yaitu di bawah 10.000 US$.
  3. Tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi yaitu di atas 2%.
  4. Tingkat pengangguran sangat tinggi dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.
  5. Kualitas sumber daya manusianya rendah, sehinga penguasaan ilmu dan teknologi terhambat.
  6. Pendidikan formal dan non formal kurang memadai.
  7. Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi.
  8. Mayoritas penduduk (>70%) tinggal di pedesaan.

Jadi, negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengategorikan negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dan negara gagal (tingkat terendah). Negara berkembang adalah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah. Secara umum, negara berkembang memiliki tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Negara berkembanga adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejehteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.

Negara berkembang umumnya cukup susah atau membutuhkan waktu lama untuk menjadi negara maju. Hal ini disebabkan oleh banyak hal salah satunya adalah:

  1. Penduduk yang cenderung tertutup atau antipati dengan kemajuan budaya luar.
  2. Kurangnya modal.
  3. Pendidikan yang rendah sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa menggunakan teknologi dan semakin banyak pengangguran yang ada.
  4. Dengan makin banyaknya pengangguran, maka perkembangan ekonomi negara tersebut akan semakin terhambat.

Negara maju bisa saja akan menjadi negara berkembang jika di negara tersebut terdapat bencana besar (seperti perang atau gempa besar) yang mencakupi sebagian besar wilayah negaranya terutama pada daerah-daerah penting.

Kritikan

Banyak negara-negara berkembang yang mengkritik istilah ‘berkembang’ tersebut karena istilah tersebut dianggapnya terkesan berarti: Untuk menjadi negara maju, negara berkembang harus mengikuti kebudayaan ‘tradisional’ negara barat yang menganggap dirinya sebagai negara maju.

Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya adalah memudahkan; tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok ini mengalami pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yang dituju. Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara."

Developing Eight (D-8)

Developing Eight (D-8) adalah kelompok negara berkembang yang sebagian besar berpenduduk muslim. D-8 di bentuk pada 15 Juni 1997 di Istambul Turki. Tujuan utama D-8 adalah meningkatkan posisi negara berkembang dalam perekonomian dunia dan menciptakan kesempatan baru dalam kerja sama perdagangan antar negara-negara anggotanya. Ke delapan negara berkembang tersebut adalah Indonesia, Turki, Iran, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Nigeria dan Mesir.

Ciri-Ciri Negara Berkembang

Ada beberapa indikator untuk mengategorikan suatu negara disebut negara berkembang, yaitu tingkat ekonomi, kependudukan, pengangguran, teknologi, dan kesehatan.

1. Bidang Ekonomi

Beberapa indikator negara berkembang ditinjau dari bidang ekonomi adalah sebagai berikut.

a. Pendapatan Per Kapita Rendah

Pendapatan per kapita yang rendah berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidup secara layak sehingga tingkat kesejahteraannya rendah. Kondisi ini menyebabkan masyarakat hidup dalam kemiskinan.

b. Ketergantungan pada Sektor Primer

Sebagian besar negara berkembang merupakan negara agraris yang perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian. Lebih dari 70% penduduk negara berkembang menggantungkan hidup di sektor pertanian, sementara di negara maju hanya 2,5%. Pertanian di negara berkembang umumnya masih dilakukan secara tradisional sehingga produktivitasnya rendah.

c. Keterbatasan Modal

Negara berkembang memiliki keterbatasan modal. Mereka masih bergantung pada investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan investasi di dalam negeri yang rendah. Pendapatan per kapita penduduk yang rendah menyebabkan rendahnya kemampuan penduduk untuk menabung dan melakukan investasi.

d. Ketergantungan pada Perdagangan Luar Negeri

Negara-negara berkembang pada umumnya sangat bergantung pada perdagangan luar negeri. Hal ini terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi serta mesin-mesin industri. Perekonomian dalam negeri rentan terhadap perubahan perdagangan internasional.

2. Kondisi Penduduk

Negara berkembang memiliki permasalahan kependudukan yang cukup beragam. hal itu menyebabkan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia. Kondisi penduduk di negara berkembang diuraikan pad materi berikut.

a. Pertumbuhan Penduduk Tinggi

Jumlah penduduk yang besar disertai pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan ciri hampir semua negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, jika tidak disertai dengan peningkatan berbagai fasilitas pelayanan dan lapangan kerja, akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Salah satu upaya untuk menurunkan pertumbuhan penduduk, yaitu dengan melaksanakan program keluarga berencana.

b. Angka Beban Ketergantungan Tinggi

Tingkat kelahiran yang tinggi menyebabkan sebagian besar penduduk berusia muda sehingga angka beban ketergantungannya meningkat. Semakin banyak keluarga yang ditanggung, semakin sulit pula sebuah keluarga untuk menabung dan berinvestasi. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk di negara berkembang.

3. Tingkat Pengangguran

Masalah kependudukan, terutama tingkat pengangguran yang tinggi, sudah lazim terjadi di negara berkembang. Tidak seimbangnya jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. tingkat pengangguran yang tinggi antara lain disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia. Selain itu, krisis ekonomi global menyebabkan banyak tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga jumlah pengangguran bertambah.

Permasalahan pengangguran diatasi melalui berbagai upaya, antara lain:

  1. Meningkatan industri yang menyerap banyak tenaga kerja (padat karya)
  2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
  3. Mengembangkan berbagai proyek fasilitas umum yang membutuhkan banyak tenaga kerja
  4. Mengembangkan jiwa kewirausahaan

4. Tingkat Kesehatan

Masalah kesehatan yang dialami negara-negara berkembang antara lain kurangnya jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan. Kekurangan ini menyebabkan tingkat kesehatan penduduk menjadi rendah. Tingkat kesehatan penduduk yang rendah di negara-negara berkembang terlihat dari rendahnya usia harapan hidup dan tingginya angka kematia bayi. Kasus gizi buruk, kelangkaan air bersih, terbatasnya obat-obatan, dan buruknya pelayanan kesehatan juga dialami banyak negara berkembang.

5. Penguasaan Teknologi

Pada umumnya, negara-negara berkembang memiliki teknologi yang jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Negara-negara berkembang merupakan konsumen berbagai teknologi yang dibuat oleh negara-negara maju. Keterbatasan dana dan kualitas sumber daya manusia yang rendah menjadi faktor penghambat utama dalam pengembangan berbagai riset teknologi di negara-negara berkembang.

Artikel bermanfaat lainnya:

  1. Peta Dunia Negara Maju dan Berkembang
  2. Rangkuman: Negara Maju dan Negara Berkembang
  3. Daftar Negara Maju dan Berkembang di Dunia
Sumber:
1. Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
LihatTutupKomentar